Pelestarian Pusaka - Naskah Kuno Nusantara

Berbagai buku-buku kuno yang merupakan kekayaan budaya masa lampau saat ini terserak di seluruh Nusantara. Media yang dipergunakan untuk menulis karya intelektual yang luar biasa tersebut adalah daun lontar, kertas daluang, bambu atau kulit kayu. Indonesia dengan iklim tropisnya, ditambah dengan berbagai jenis serangga, mikroorganisme bahkan binatang, juga berbagai efek kimia seperti panas, kelembaban atau cahaya merupakan ancaman bagi kelestarian pustaka-pustaka tersebut.
Dan apabila kerusakan itu terjadi, maka sebagaian besar karya asli Bangsa Indonesia tersebut, tidak akan dapat dinikmati lagi oleh generasi yang akan datang. Untuk itu Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat melalui Kelompok Kerja Bidang Teknologi Informasi PHDI Pusat yang dan berkoordinasi dengan Ketua Bidang Sosial Budaya, mencoba untuk memulai langkah-langkah pelestarian itu sebagai rasa tanggung jawab kami untuk membantu Pemerintah dalam melestarikan kekayaan budaya Nusantara agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

 
Naskah kuno sebagai pusaka nusantara, dengan judul tertentu, biasanya terdiri dari berbagai versi, karena pada jaman dahulu proses penduplikasian naskah dilakukan dengan melakukan penulisan ulang, karena belum ada mesin cetak untuk menggandakannya. Pada saat menulis ulang maka selain teks yang sudah ada tersisip pengetahuan-pengetahuan tambahan dari penulis. Sehingga judul yang sama akan bertambah kaya dengan tambahan pandangan dari penulis.

Kekayaan budaya sastra yang tertuang di lontar dapat dilestarikan dengan cara men-scan citra permukaan menggunakan perangkat pengambil citra seperti scanner atau kamera digital. Bagi lontar yang medianya rapuh maka digunakan kamera digital untuk mengurangi kemungkinan kerusakannya. Sedangkan yang masih baik digunakan peralatan scanner. Kualitas hasil scanning menggunakan perangkat scanner lebih baik dari kamera digital.
Dengan perangkat lunak yang dimiliki, maka citra daun lontar dapat diperbaiki, disempurnakan sehingga menghasilkan citra hitam putih sehingga ukuran file menjadi kecil dan kualitas pada saat mencetak menjadi lebih baik. Lembaran lontar yang sudah di scan dan diolah kemudian digabung ke dalam suatu basis data agar dapat dengan mudah disimpan dan diakses kembali.
Proses ini apabila sudah dilalui, maka perangkat lunak beserta basis data citra tersebut dapat direkam ke dalam CD-ROM. CD-ROM ini dapat menampung data dengan volume yang cukup besar dan dapat digandakan dengan menggunakan teknologi yang tidak terlalu mahal lagi. CD-ROM ini dapat digandakan berulang kali dan kumpulan CD-ROM tersebut tentunya akan memperkaya perpustakaan digital yang telah dikembangkan.
Dengan sistem ini data citra siap dipublikasikan melalui internet, tetapi tentunya kalau ini dikehendaki maka diperlukan sistem penyimpanan di Internet yang cukup besar. Kegiatan pelestarian ini adalah suatu kegiatan yang akan memerlukan sumber daya yang cukup besar. Dari sudut kesediaan teknologi maka hal ini dapat dilakukan, tetapi dipandang dari besarnya jumlah lontar yang harus dilestarikan maka hal ini tentunya akan memerlukan sumber daya yang cukup besar.
Kerja besar ini harus dilaksanakan sebagai tanggung jawab kita untuk generasi mendatang. Alangkah berdosanya kita, kalau kita tahu apa yang harus dilakukan untuk penyelamatan aset budaya ini, akan tetapi tidak mulai melakukan langkah kecil.

Dari berbagai sumber.

1 komentar:

  1. balikabel.co.id jasa penarikan kabel LAN, Kabel Listrik, Kabel CCTV dan kabel fiber optik.

    BalasHapus